Asalamualaikum,pak Ustadz,hukumnya berhubungan dgn makhluk gaib itu sperti pemburu hantu apa hukumnya?.Tlng yah,pak.Jwbnya makasih. 088218200XXX
JAWAB: Wa’alaikum salam wr. Wb. Makhluk gaib artinya ciptaan Allah yang tidak dapat dilihat, tidak kasat mata, seperti jin dan malaikat. Soal hantu, Rasulullah Saw menegaskan tidak ada yang namanya hantu. Jadi, pemburu hantu itu bohong besar.
'Tidak ada penyakit yang menular secara sendirian, tidak ada Shafar (kematian di karenakan penyakit cacing perut) yang terjadi dengan sendirinya, dan tidak ada hantu yang gentayangan…” (HR. Bukhari).
Dari Abu Hurairah r.a. katanya, Rasulullah s.a.w. bersabda : “Tidak ada penularan, tidak ada mayat gentayangan yang menjadi hantu kuburan, tidak ada binatang tetentu muncul yang menyebabkan hujan, dan tidak ada tabu di bulan Safar”(Hadis Riwayat Imam Muslim).
Dari Jabir r.a. katanya Rasulullah s.a.w. bersabda : “Tidak ada penularan, tidak ada pengaruh atau tanda bahaya suara burung, dan tidak ada hantu.”(Hadis Riwayat Imam Muslim).
Masyarakat sering mengasosiasikan hantu sebagai penampakan orang yang sudah meninggal dunia. Padahal, orang sudah meninggal tidak akan bisa kembali ke dunia dan putus hubungannya dengan dunia, kecuali pahala amal salehnya seperti amal jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan doa anaknya yang soleh.
Orang meninggal “boro-boro” mengganggu orang di dunia atau menampakkan diri “iseng” di dunia, kalo dia pendosa dia sibuk menahan siksa, dan jika manusia beriman-bertakwa, ia tidur pulas dan nikmat di alam kuburnya hingga Hari Kebangkitan.
Ruh (jiwa) orang mati itu disimpan di suatu tempat. Ruh orang mu’min disimpan di suatu tempat bernama Illiyyin (QS. Al-Muthaffifin: 18) dan ruh orang kafir berada di tempat bernama Sijjin (QS. Al-Muthaffifin: 7). Ruh mereka dijaga di tempatnya sampai hari kiamat, sehingga tidak ada istilah “gentayangan” atau “penampakan”.
Semua itu hanyalah ulah setan atau jin kafir yang “iseng” untuk menggoda, menipu, dan menjerumuskan manusia ke jurang kemusyrikan sehingga menjadi teman mereka di neraka kelak.
Jadi, yang dikenal sebagai hantu, dedemit, siluman, dan sebutan lainnya tidak lain adalah jin yang menyerupai makhluk tertentu. Jin dan setan dalam wujud aslinya tidak bisa dilihat manusia (QS. Al-A’raf:27).
Jin juga memiliki kemampuan menyerupai orang yang sudah meninggal. Jin akan muncul/menampakkan diri jika disembah atau dijadikan sekutu oleh manusia. Bersekutu dengan jin hukumnya haram. Iblis termasuk golongan jin (QS. Al-Kahfi: 50).
Jadi, yang dimaksud memburu hantu hakikatnya adalah memburu jin tersebut. Tidak menutup kemungkinan, “pemburu hantu” itu justru “bersekongkol” dengan jin tersebut. Na’udzubillah. Jin akan menampakkan diri dalam wujud apa pun yang ditirunya, jika “dipanggil” oleh manusia. Jin tidak akan mengganggu manusia jika manusia pun tidak mengganggu mereka. Wallahu a’lam.*
Tuesday, September 6, 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
+ comments + 1 comment
[...] Juga: Pemburu Hantu & Jin Bisa Terlihat Share Tweet Rating: 2 :: Print This [...]
Terimakasih Dunia Lain Itu Ada ‘Gak Sih? | PUSDAI JABAR atas Komentarnya di Apa Hukumnya Pemburu Hantu?Post a Comment